Tantangan di dalam kewajiban



Foto Erga Kurniawan 

Tantangan di dalam kewajiban 

Suatu keharusan untuk menyelesaikan sebuah pilihan. ya.. telah mantap saya memilih kembali ke kampung halaman untuk berbakti, belajar dan memberikan yang terbaik kepada daerah kelahiran, Kab. Karimun, Provinsi Kepri. Saya menyadari akan banyak tantangan, namun itu bukan alasan untuk berpangku tangan dan berpasrah diri justru menjadikan motivasi tersendiri untuk mengalahkan rasa berpuas diri agar menjadi manusia yang berguna bagi diri sendiri maupun penerus bangsa ini. Mengambil resiko tertinggi, resign dari pekerjaan sebelumnya di kota dan harus memulai kembali dari awal bukan sesuatu yang terlalu sulit untuk diputuskan karna saya menjadikan pekerjaan sebagai hobi. Percayalah kawan, hobi yang dibayar itu menyenangkan. Tentunya harus ada pertimbangan sebelum mengambil keputusan jangan sampai terjadi penyesalan di kemudian hari. 

Selagi muda carilah ilmu, pengalaman dan relasi untuk mengembangkan potensi dan kemampuan diri. Hanya ada dua pilihan, bertahan tanpa pengalaman seperti menjadi ikan besar dikolam yang kecil atau menjadi ikan kecil di lautan yang luas. Saya memilih opsi kedua, setidaknya mampu melihat luasnya samudra dan mengenal arti kehidupan yang sesungguhnya. Ada yang berpikir "jadi ikan kecil di samudra yang luas bisa mati konyol jadi santapan ikan besar". Santai kawan, jodoh, maut dan rezeki telah di atur. Saya memilih mengisi hidup dengan tantangan dari pada bertahan di kehidupan yang tidak saya nikmati layaknya pecundang. 

Kebahagiaan terletak di hati, bukan seberapa besar gaji. Indikator kesuksesan seorang manusia terlihat di saat kita mampu memberikan manfaat kepada sesama. Bukan jabatan, gaji atau kemewahan. Nikmati pekerjaan dengan ikhlas insyaAllah akan ditambahkan rezeki oleh Allah karna apa yang kita lakukan akan kembali kepada diri sendiri. Percayalah rezeki tidak berpintu selalu ada untuk manusia yang berusaha. 

Kota dan desa pasti berbeda, terlebih saya memilih mengabdi di daerah pulau terpencil. Jika dilihat dari aspek sarana dan prasara akan terlihat jelas, namun keduanya memiliki kesamaan dan kesempatan yaitu "Semangat untuk menuntut ilmu". Ini yang menarik kawan, tantangan yang harus di nikmati dan di menangkan. Tantangan untuk menjaga semangat itu agar terus menggebu, melihat tawa penerus bangsa ini setiap pagi dan memastikan mereka mendapatkan ilmu terbaik dengan segala keterbatasan yang di hadapi.

Pengalaman yang saya dapatkan selama mengajar di kota memang belum seberapa, namun belum terlambat dan inilah saat yang tepat untuk memulai sebelum usia menjadi penghambat. Di perlukan anak muda yang siap menyeberangi lautan untuk mencapai lokasi sekolah tanpa keluh kesah. perjalanan ini serasa bonus dari tuhan agar menikmati keindahan alam dan mengenal daerah-daerah lain selama perjalanan di pelosok kampung halaman. 

Tentunya modal pertama adalah ikhlas, barulah disandingkan dengan niat dan semangat. Dalam proses ini, doa, saran dan tunjuk ajar dari senior, orang tua sangat dibutuhkan agar dapat menyesuaikan diri dengan sebaik mungkin. Layaknya ilmu padi semakin berisi semakin merunduk.

Saya terbiasa mengunakan metode permainan dan modifikasi jika diharuskan dalam proses belajar mengajar untuk mencegah kejenuhan peserta didik. Terlebih PJOK siklusnya yang cenderung monoton. Pemanasan, kegiatan inti dan di akhiri dengan pendinginan dari sejak SD sampai SMA di setiap minggunya. Banyak sekali materi yang bisa dikembangkan dalam bentuk permainan dan modifikasi. Ada beberapa metode pembelajaran yang sedang saya siapkan dalam bentuk buku dan beberapa artikel yang akan saya share di blog ini jika telah selesai nantinya.

Sarana dan prasarana yang tidak mendukung tidak bisa dijadikan alasan untuk tidak berkarya , kita bisa berinovasi selama semangat belajar masih tetap ada. Mengenalkan olahraga yang mendunia dan mencintai olaraga asli indonesia selalu menjadi tujuan dalam setiap mengajar dimanapun saya berada. Bukan tidak mungkin salah satu dari anak pulau ini akan mengharumkan nama bangsa suatu saat nanti. 

Kewajiban saya mengajar tantangan saya adalah menjaga semangat mereka untuk terus berlari mengejar cita-cita.  




 






Komentar

Postingan Populer